*Kuliah Subuh di Masjid Arridho, 5 Ramadhan 1435 by Pak Sunarsip
Kita harus selalu menanamkan keyakinan bahwa kita senantiasa diawasi Allah setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik, dan bahkan dalam rentang waktu yang lebih pendek lagi. Merasa selalu diawasi Allah (muraqabatullah) merupakan suatu hal yang sangat penting bagi diri pribadi kita di dunia dan di akhirat, juga dalam kehidupan bernegara.
Orang yang selalu merasa diawasi Allah, akan memiliki kehidupan mulia
di dunia dan di akhirat. Khalifah Umar saat berkelililing negeri dan
menyamar sebagai orang biasa, menemukan seorang penggembala kambing
yang jujur dan tidak mau mengambil satupun kambing majikannya. Lalu
Khalifah Umar membebaskan si penggembala kambing dari statusnya sebagai
budak. Demikian juga dengan gadis penjual susu yang tidak mau mencampur
susunya dengan air. Khalifah Umar mengambil gadis desa itu sebagai
menantunya. Kemuliaan dunia langsung didapat oleh penggembala kambing
dan gadis penjual susu. Kemuliaan bernegara juga diperoleh gadis
penjual susu tersebut melalui keturunannya. Sang cucu, Umar bin Abdul
Aziz adalah seorang khalifah yang luar biasa hebat.
Kita bisa membandingkan kehidupan rakyat zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan kehidupan rakyat di negara kita. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar, semua rakyat hidup makmur. Padahal mereka belum menemukan potensi kekayaan yang besar, hanya mengandalkan pemasukan negara dari sektor perdagangan, Sementara Indonesia adalah negara besar dan memiliki kekayaan alam yang besar. World Bank memasukkan Indonesia sebagai 10 negara yang memiliki potensi ekonomi terbesar di dunia. Tetapi sangat disayangkan bahwa kekayaan Indonesia ini hanya dinikmati oleh segelintir orang. Kesenjangan ekonomi di Indonesia sangat tinggi. Banyak sekali rakyat miskin akibat merajalelanya korupsi di negara kita. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, seharusnya kita malu mendapat predikat sebagai salah satu negara terkorup di dunia.
Sudah menjadi suatu keharusan bagi setiap manusia untuk menumbuhkan keyakinan akan pengawasan Allah. Dengan demikian kita akan selalu menjaga hati, mata, pendengaran, dan seluruh anggota tubuh dari hal-hal yang tidak disukai Allah. Ibadah kita menjadi optimal. Kita pun akan menjadi pribadi yang lebih baik di dunia dan akhirat. Negara pun diuntungkan, dan semakin berpeluang mengembangkan potensi diri menjadi negara makmur.
#Postingan FB 3 Juli 2014
Kita bisa membandingkan kehidupan rakyat zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan kehidupan rakyat di negara kita. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar, semua rakyat hidup makmur. Padahal mereka belum menemukan potensi kekayaan yang besar, hanya mengandalkan pemasukan negara dari sektor perdagangan, Sementara Indonesia adalah negara besar dan memiliki kekayaan alam yang besar. World Bank memasukkan Indonesia sebagai 10 negara yang memiliki potensi ekonomi terbesar di dunia. Tetapi sangat disayangkan bahwa kekayaan Indonesia ini hanya dinikmati oleh segelintir orang. Kesenjangan ekonomi di Indonesia sangat tinggi. Banyak sekali rakyat miskin akibat merajalelanya korupsi di negara kita. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, seharusnya kita malu mendapat predikat sebagai salah satu negara terkorup di dunia.
Sudah menjadi suatu keharusan bagi setiap manusia untuk menumbuhkan keyakinan akan pengawasan Allah. Dengan demikian kita akan selalu menjaga hati, mata, pendengaran, dan seluruh anggota tubuh dari hal-hal yang tidak disukai Allah. Ibadah kita menjadi optimal. Kita pun akan menjadi pribadi yang lebih baik di dunia dan akhirat. Negara pun diuntungkan, dan semakin berpeluang mengembangkan potensi diri menjadi negara makmur.
#Postingan FB 3 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar