Selasa, Juni 14, 2016

Yuk Rukun

Belum lama ini seorang teman memberi info mengenai pendapat seorang tokoh terkenal, tentang paham dan gerakan yang membahayakan Pancasila dan bangsa Indonesia. Teman saya ini seorang yang hanif. Mungkin maksud beliau menginfokan itu, ingin minta pendapat saya (yang menurut beliau, saya orang PKS).

Saya sebenarnya lebih tertarik memikirkan issu-issu dan peristiwa- peristiwa mengenaskan yang terjadi di negara ini. Tapi tidak apalah, saya ikut berkomentar atas pendapat tersebut. 

Saya rasa akan sangat bagus jika seluruh kelompok muslim sunni itu menyatukan pandangan bersama, mengesampingkan perbedaan, lalu membuat langkah bersama untuk memajukan rakyat dan negara ini. Tidak ada saling menjelekkan, yang dampaknya justru kontra produktif terhadap kebaikan umat Islam. Selama ini meski mayoritas, penduduk pribumi dan kaum muslim itu terpinggirkan dalam banyak hal. Kalau dalam kondisi seperti itu saja tetap tidak mau akur, kapan nasib kaum terpinggirkan itu akan berubah menjadi lebih baik?

Saya sepakat Pancasila dan UUD 1945, sebagai dasar dan landasan negara. Meski begitu, saya sangat tidak setuju jika membuatnya seolah-olah sesuatu yang keramat. Apalagi jika hal itu dipakai untuk melabeli orang- orang yang berbeda dalam kebijakan dan langkah perjuangan. Jika orang yang berbeda kebijakan tersebut berada dalam kebenaran, mencintai rakyat dan negara ini dengan tulus, tidak melanggar Undang-undang, dan mengikuti aturan bersama, adakah yang salah? Menurut saya, seharusnya orang yang dicap membahayakan Pancasila dan bangsa Indonesia adalah para 'penjual negara', orang-orang yang menzalimi rakyat, koruptor, pembunuh, pemerkosa, dan pelaku tindak biadab lainnya.

*Dibuang sayang, maka jawabannya saya posting di FB juga deh...
Postingan FB 19 Mei 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar